Pelajari 4 Cara Merawat Bayi 0-6 Bulan Pertama

Kesehatan Bayi - Kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga memang sangat dinantikan. Tak ayal ketika bayi tersebut lahir berbagai perawatan khusus pun akan diberikan. Butuh keahlian khusus untuk melakukan perawatan kepada bayi. Mulai dari membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu, hingga cara memandikannya. Ada beberapa bagian tubuh bayi yang cenderung lebih sering kotor seperti bagian mata, telinga, hidung, dan juga alat kelamin. Untuk itu kami akan bahas mengenai cara merawat bayi 0-6 bulan yang mudah untuk dipelajari terutama bagi para ibu baru.

Cara Merawat Bayi 0-6 Bulan Pertama

Beberapa cara yang benar merawat bayi umur 0-6

1. Perawatan mata untuk bayi 0-6 bulan

Mata bayi belum dapat mengedip sempurna seperti orang dewasa, untuk itu perlu perawatan yang lebih khusus.Untuk membersihkan mata bayi yang masih sensitive ini, anda dapat menggunakan kapas.Basahi kapas dengan air hangat kemudian usapkan pada kelopak hingga ujung mata.Lakukan secara perlahan agar tidak melukai mata si bayi.


2. Perawatan hidung untuk bayi 0-6 bulan

Cara merawat bayi 0-6 bulan memang perlu kehati-hatian, salah satunya ketika sedang membersihkan hidung si bayi.Lubang hidung bayi yang masih sangat kecil memang cukup sulit untuk dijangkau.Namun anda dapat memanfaatkan cotton bud dengan ukuran yang kecil untuk membersihkan hidung bayi.Agar lebih mudah mengeluarkan kotoran, basahi dulu cotton bud dengan air hangat.Jangan terlalu dalam memasukkan cotton bud ke dalam hidung bayi.

3. Perawatan telinga untuk bayi 0-6 bulan

Telinga bayi ternyata juga akan sering kotor, untuk itu anda perlu membersihkannya secara berkala. Untuk membersihkan bagian telinga sama dengan cara membersihkan hidung hanya saja untuk penggunaan air hangat dapat diganti dengan minyak khusus bayi. Untuk telinga anda cukup membersihkan bagian luar telinga saja.


4. Perawatan alat kelamin untuk bayi 0-6 bulan

Alat kelamin pada bayi juga masih sangat sensitive, untuk itu sebagai ibu perlu tahu cara membersihkan alat kelamin yang benar dan tepat. Untuk bayi yang berjenis kelamin laki-laki, cukup dengan mengusapkan kapas basah dari buah zakar hingga ke anus bayi. Jangan lupa menarik-narik kulup p3nis dengan hati-hati ke bagian pangkal p3nis.Sementara untuk bayi perempuan, anda juga dapat menggunakan kapas basah dan mengusapkannya di sekitar alat kelamin, hingga ke vagina dan anus bayi.

Itulah tadi beberapa cara yang tepat merawat bayi 0-6 bulan pertama. Selain cara di atas, anda juga perlu memperhatikan cara memandikan bayi yang tepat. Jika belum mampu memandikan bayi sendiri, anda dapat menyewa orang lain yang sudah mahir dan terlatih dalam memandikan bayi. Perhatikan cara memandikan bayi yang benar, agar untuk selanjutnya anda dapat memandikan buah hati anda sendirian.

Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.

Tips Memilih Suplemen Kalsium untuk Kesehatan Tulang

Blog Kesehatan - Kalsium terdapat pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kalsium pada makanan merupakan kalsium yang bersifat alami dan sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi, konsumsi kalsium tiap orang berbeda-beda. Beberapa orang memerlukan kalsium yang cukup besar karena mereka mungkin memiliki masalah kesehatan tulang dan gigi. Sedangkan, rata-rata orang memerlukan kalsium seperlunya hanya untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan alasan tersebut, muncul kalsium dalam bentuk suplemen agar memudahkan konsumen dalam menentukan kadar kalsium sesuai takaran yang mereka butuhkan, khusunya bagi penderita osteoporosis

Tips Memilih Suplemen Kalsium untuk Kesehatan Tulang

Panduan Cara Memilih Suplemen Kalsium yang Baik untuk Kesehatan Tulang

Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara konsumsi kalsium secara alami melalui makanan maupun melalui suplemen. Namun, kebutuhan kalsium masing-masing orang berbeda. Beberapa orang tidak merasa cukup yakin kebutuhan kalsium mereka terpenuhi hanya melalui makanan yang dikonsumsi sehingga dirasa perlu untuk menambahkan konsumsi kalsium dalam bentuk suplemen. Tujuan dari kadar pemakaian kalsium tentunya berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada bagaimana kalsium dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan konsumen. Oleh karena itu, suplemen diharapkan mampu menjadi solusi perbedaan kebutuhan kalsium tiap individu.

Baca : Cara memenuhi kebutuhan Kalsium Harian

Meskipun kalsium dapat menjadi solusi untuk memenuhi perbedaan kebutuhan kalsium, tubuh kita hanya dapat menyerap 500 mg kalsium untuk sekali minum. Apabila tubuh kita memerlukan dosis lebih dari itu, kita dapat membagi dosis menjadi beberapa kali minum. Namun, jika kita sudah mengonsumsi makanan dengan kalsium yang tinggi, kita dapat mengurangi dosis suplemen kalsium.
Banyak orang yang mempertanyakan apakah konsumsi kalsium yang berlebihan berbahaya bagi tubuh. 

Berdasarkan National Osteoporosis Foundation menganjurkan agar konsumsi kalsium tidak melebihi 1500 mg. Seseorang yang mengonsumsi kalsium berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan ginjal karena kalsium akan diekskresikan lewat ginjal. Sehingga, jumlah kalsium yang terlalu besar akan menyebabkan ginjal bekerja lebih keras. Kalsium yang berlebihan akan beresiko meningkatkan terbentuknya batu ginjal sehingga orang tersebut akan menderita gagal ginjal. Ginjal yang rusak dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menumpuk racun-racun yang lebih banyak dan lebih besar di dalam tubuh. Oleh sebab itu, konsumsi segala sesuatu yang berlebihan bukan merupakan hal yang baik. Sama halnya dengan konsumsi kalsium, kadar kalsium di dalam tubuh juga perlu dikendalikan. 

Kebutuhan kalsium yang berbeda-beda untuk masing-masing orang, menjadikan mereka ingin merasakan manfaat kalsium dengan segera. Beberapa orang membutuhkan kalsium dapat diserap tubuh dengan cepat dan besar. Biasanya, orang-orang yang ingin segera merasakan manfaat kalsium menderita permasalahan kesehatan tulang maupun gigi. Sehingga, mereka membutuhkan zat lain untuk dapat mendukung penyerapan kalsium. Terdapat beberapa zat yang mendukung penyerapan kalsium, yaitu vitamin D, protein, soya, dan soya isoflavones. Zat tersebut juga dikemas dalam bentuk suplemen untuk memudahkan konsumen.

Lihat : Tips Perawatan Tulang Setelah Menopause

Dengan demikian, tidak setiap konsumen dapat mengkombinasikan suplemen kalsium dengan zat lain. Hal tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen tersebut. Bagi konsumen yang membutuhkan kalsium dengan kadar tinggi dan cepat, konsumen dapat mengkombinasi konsumsi suplemen kalsium dengan suplemen kompelenter lainnya. Namun, tidak dipermasalahkan selama zat lain tersebut masih dalam kadar yang wajar seperti dalam bentuk makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Seperti itulah pembahasan cara memilih suplemen kalsium untuk kesehatan tulang. Semoga dengan dengan informasi diatas anda dapat terhindar dari penyakit.

5 Tips Perawatan Tulang Setelah Menopause

Blog Kesehatan - Menopause merupakan periode transisi dari masa reproduktif ke masa non-reproduktif. Menopause terjadi pada rentang usia 43-57 tahun. Akan tetapi, kita tidak dapat memprediksi kapan seseorang mulai memasuki masa menopause. Bahkan, terdapat beberapa kasus dimana seorang wanita yang telah memasuki usia 40 tahun masih dapat hamil. Keturunan atau gen yang menjadi alasan kuat kapan seseorang memasuki masa menopause.

Perawatan Tulang Setelah Menopause

Pada masa menopause, terjadi banyak perubahan baik secara fisiologis maupun mental pada seseorang. Perubahan yang terjadi misalnya, perubahan bentuk fisik yang semakin pepat karena seseorang tidak mengalami pertumbuhan, semakin banyak muncul uban di rambut, kekuatan fisik semakin menurun, serta siklus menstruasi yang perlahan berhenti sehingga wanita sudah tidak mampu menghasilkan keturunan. Kekuatan fisik yang menurun pada masa menopause salah satunya disebabkan oleh kekuatan tulang yang semakin berkurang. Hal tersibut dipicu oleh pengeroposan tulang atau osteoporosis. Osteoporosis menjadi momok tersendiri bagi hampir setiap wanita atau pria dewasa. Oleh karena itu, diperlukan perawatan tulang untuk mencegah terjadinya patah tulang akibat osteoporosis. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk merawat tulang pada masa pasca menopause

1. Pola makan seimbang
Pola konsumsi makanan merupakan faktor penting yang menentukan kesehatan tulang. Makanan empat sehat lima sempurna dengan gizi seimbang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya tulang. Sebaiknya, kita perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan kalsium dan vitamin D yang tinggi untuk meningkatkan kekuatan tulang sehingga terhindar dari osteoporosis.

Baca juga : cara memenuhi kebutuhan kalsium harian

2. Olahraga teratur
Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang adalah dengan berolahraga secara teratur. Olahraga dapat memperlancar peredaran darah dan menambah kekuatan tulang. Bentuk olahraga yang dapat dilakukan adalah dengan jogging atau berlari. Berdasarkan penelitian, berjalan selama 20-30 menit akan membantu perawatan tulang pada masa pasca menopause. 

3. Suplemen kalsium dan vitamin D
Seperti yang telah dibahas pada pola makanan, kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung Kalsium dan Vitamin D yang tinggi. Gizi tersebut terdapat pada makanan berupa daging, telur, susu, sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu, kita dapat mengonsumsi suplemen yang tersedia kadar kadar kalsium dan vitamin D.

Lihat : Manfaat Yoga untuk Kesehatan

4. Paparan sinar matahari
Sinar matahari ternyata mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh meskipun radiasi yang berlebihan justru akan menimbulkan beberapa masalah kulit. Berdasarkan penelitian, sinar matahari mengandung vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Maka dari itu, bayi yang baru lahir sering dianjurkan untuk dipaparkan di bawah sinar matahari yang hangat untuk memperoleh zat-zat positif yang terkandung pada sinar matahari. Sinar matahari yang baik digunakan untuk merawat tulang adalah sinar matahari pagi sekitar pukul 06.00 sampai 08.00 pagi. Sambil berolahraga, kita dapat memperoleh manfaat dari sinar matahari untuk menjaga kesehatan tulang. 

5. Hindari merokok dan alkohol
Sudah banyak penelitian menyebutkan bahwa merokok dan alkohol merupakan musuh besar bagi kesehatan. Rokok dan alkohol dapat mendegradasi kesehatan tubuh. Rokok dan alkohol tidak hanya merusak organ tubuh, tetapi juga kesehatan tulang. Oleh karena itu, kita perlu menghindari rokok dan alkohol untuk merawat kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporosis.

Demikian penjelasan tentang cara perawatan tulang setelah menopause. Semoga dengan tips diatas anda dapat memiliki tulang yang kuat dan sehat.

Panduan Kebutuhan Kalsium Harian untuk Kesehatan Tulang

Blog Kesehatan - Seringkali, kita merasa ragu apakah kebutuhan kalsium dalam tubuh kita sudah terpenuhi melalui makanan kita. Kalsium merupakan salah satu gizi yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang dan gigi. Konsumsi kalsium yang tepat dapat memperlambat pengeroposan tulang ketika memasuki masa menopause. Sehingga, mengonsumsi makanan atau suplemen kalsium sesuai dengan kebutuhan.

Kebutuhan kalsium untuk masing-masing orang berbeda. Tidak setiap orang mengetahui seberapa besar kalsium yang mereka butuhkan, khususnya para remaja dan perempuan dewasa. Pasalnya, remaja dan perempuan dewasa cenderung memiliki kebutuhan kalsium lebih besar dibanding laki-laki. Meskipun demikian, jumlah kebutuhan kalsium pada tiap orang berbeda untuk masing-masing usia. Rata-rata, kalsium dibutuhkan lebih banyak oleh orang-orang yang telah memasuki masa menopause.

Panduan Kebutuhan Kalsium Harian

Penjelasan Kebutuhan Kalsium Harian untuk Kesehatan

Hal yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar jumlah kebutuhan kalsium untuk rentan usia tertentu. Dikutip dari rekomendasi Institute of Medicine, berikut disampaikan kebutuhan kalsium untuk beberapa rentan usia:
1. 1-3 tahun : 700 mg per hari
2. 4-8 tahun : 1000 mg per hari
3. 9-18 tahun : 1.300 mg per hari
4. 19-50 tahun : 1.000 mg per hari
5. 51-70 tahun : 1.000 mg per hari untuk wanita, 1.200 mg per hari untuk pria
6. Di atas 71 tahun : 1.200 mg per hari

Berdasarkan data kebutuhan kalsium di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan kalsium berubah seiring bertambagnya usia. Pada usia balita hingga memasuki masa remaja, kebutuhan kalsium terus meningkat. Pada rentan usia tersebut, tulang kita mengalami pertumbuhan sehingga kalsium yang dibutuhkan semakin banyak. Setelah memasuki usia dewasa, kebutuhan kalsium mulai berkurang dan meningkat kembali pada saat memasuki masa menopause.

Baca juga : 3 Hal Penting yang Dibutuhkan Kulit Setiap hari

Puncak kepadatan tulang terjadi pada usia 30 tahun. Namun, setelah memasuki masa menopause, kepadatan tulang mengalami drastis. Sehingga, pada usia pasca-remaja, kita dianjurkan untuk merawat kesehatan tulang seiring dengan mengonsumsi kalsium yang tepat takaran. Pasalnya, pada usia pasca-menopause, para wanita pada khususnya harus memperhatikan takaran kalsium yang dikonsumsi karena dapat beresiko pada kesehatan tubuh yang lain, seperti ginjal. Para wanita tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kalsium secara berlebihan. 

Apabila kebutuhan kalsium kurang terpenuhi melalui makanan, maka kita dapat mengonsumsi suplemen kalsium.

Lihat : Beberapa Asupan Vitamin Untuk Kesehatan Kulit

Memilih kalsium yang tidak menimbulkan alergi dengan harga yang terjangkau. Konsumsi kalsium dapat menimbulkan resiko lain, terutama bagi penderita asam lambung. Konsumsi kalsium yang berlebihan dapat meningkatkan asam lambung. Resiko tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen dengan jenis kalsium sitrat. Sesuai dengan pernyataan Edward Puzas, direktur Ortopedic Research di University of Rochester Medical Center bahwa kalsium karbonat dapat larut dalam asam lambung. Sumber kalsium dapat diperoleh dari susu, yoghurt, keju, jus jeruk, sereal, susu kedelai, dan sayuran berupa brokoli, bayam, tahu. \

Demikian penjelasan tentang panduan cara memenuhi kebutuhan kalsium harian anda. Semoga dengan informasi diatas anda dapat memulai pola hidup sehat.

4 Bahaya Menggunakan Sepatu Hak Tinggi untuk Kesehatan

Tips Kesehatan - Sepatu hak tinggi atau high heels merupakan model sepatu yang tidak termakan oleh waktu. Sepatu hak tinggi selalu mengalami perkembangan model dari waktu ke waktu. Sepatu hak tinggi merupakan sepatu yang digemari oleh sebagian besar wanita. Hampir setiap wanita memerlukan sepatu model hak tinggi untuk mendukung penampilan mereka, khususnya pada acara-acara formal. Selain sebagai kebutuhan penampilan, sepatu hak tinggi memberikan juga membantu memperindah bentuk kaki agar terlihat jenjang dan cantik. Para wanita menjadi merasa percaya diri karena terlihat lebih feminin ketika mengenakan sepatu hak tinggi. 

Dibalik keuntungan memakai sepatu hak tinggi, ternyata terdapat efek negatif yang ditimbulkan jika dikenakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sepatu high heels akan mengakibatkan tekanan yang tinggi pada permukaan telapak kaki sehingga sehingga memicu metatarsalgia, yaitu kondisi sakit yang parah atau kram yang ditimbulkan oleh bagian anterior tulang telapak. Sakit yang dirasakan berupa rasa nyeri pada bagian tumit kaki. Oleh karena itu, para wanita sebaiknya tidak terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi. 

Bahaya Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

Berikut beberapa masalah yang timbul akibat terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi:


1. Otot tubuh mengecil
Penggunaan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan tubuh tidak seimbang sehingga memicu masalah-masalah pada otot tubuh. Otot-otot tubuh akan mengecil karena penggunaan sepatu dalam aktivitas harian akan memperpendek otot kaki. Hal tersebut dikarenakan, tubuh berjalan jinjit ketika menggunakan sepatu hak tinggi.

Baca juga : Cara Menjaga Kesehatan Kaki Agar Terhindar dari Penyakit

2. Memicu tubuh melengkung
Penggunaan sepatu hak tinggi akan merubah postur tubuh. Perubahan biasanya terjadi pada pinggul dan tulang belakang karena keduanya tidak berada pada posisi sejajar. Hal tersebut yang menyebabkan tubuh terlihat melengkung. Selain itu, cara berjalan juga ikut berubah akibat penggunaan sepatu hak tinggi yang terlalu sering.

3. Penyebab tumor jinak
Mengenakan sepatu hak tinggi tentu akan semakin mempercantik penampilan. Namun, kita harus menyeseuaikan penggunaan dengan bentuk kaki agar terasa nyaman. Kenyamanan adalah hal penting dalam hal penampilan. Hak yang terlalu tinggi akan menyebabkan penebalan jaringan saraf kaki yang menimbulkan rasa nyeri pada tumit. Rasa nyeri tersebut akan memicu timbulnya tumor jinak. Oleh sebab itu, kita perlu menggunakan sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi agar terasa nyaman di kaki. 

4. Resiko sering kesleo
Sebaiknya, kita perlu membatasi penggunaan sepatu hak tinggi. Beberapa orang bahkan menggunakan sepatu hak tinggi dalam aktivitas harian mereka misal dalam bekerja. Akan tetapi, tidak semua sepatu hak tinggi memberikan kenyamanan. Ketidaknyamanan sepatu akan beresiko terjadinya keseleo pada kaki sehingga mengakibatkan masalah serius pada kaki.

Lihat : Cara Hilangkan Kulit Belang di Tangan dan Kaki 

5. Gangguan kesehatan untuk ibu hamil
Ibu hamil sangat tidak dianjurkan menggunakan sepatu hak tinggi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, penggunaan sepatu hak tinggi akan menyebabkan kesulitan menopang tubuh. Apalagi ibu hamil memiliki tubuh yang lebih berat karena ditambah dengan berat bayi dikandungnya. Selain itu, penggunaan sepatu hak tinggi dikhawatirkan akan mengakibatkan sakit punggung karena hormon relaxin yang dilepaskan oleh ibu hamil. Sehingga, hak yang terlalu tinggi akan memberikan ketegangan pada punggung ibu hamil. Hal tersebut menyebabkan keseimbangan ibu hamil terganggu dan beresiko terjadinya keguguran. 

Seperti yang telah dibahas di atas, sepatu hak tinggi ternyata memiliki memiliki dampak yang berbahaya pada kesehatan. Sepatu hak tinggi memang mendukung penampilan kita, tetapi kesehatan dan kenyaman lebih berarti bagi tubuh kita. Kita hanya perlu untuk mengendalikan penggunaan sepatu hak tinggi. Semoga dengan mengetahui resiko menggunakan hak tinggi anda dapat mempertimbangkan jika ingin menggunakannya lagi.

Panduan untuk Menjaga Asupan Nutrisi dari Susu pada Anak

Blog Kesehatan - Tubuh kita memerlukan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan kita. Karenanya, kita dianjurkan untuk sebisa mungkin mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna. Nutrisi yang baik dan alami dapat diperoleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dengan syarat bahwa makanan yang dikonsumsi merupakan makanan sehat, bersih dan bergizi. Selain itu, tubuh kita juga memerlukan gizi yang terkandung di dalam susu. Terdapat berbagai macam mineral yang terkandung di dalam susu. Salah satu gizi yang sangat diperlukan tubuh adalah kalsium. Apalagi, gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam mendukung proses pertumbuhan. Oleh karena itu, asupan nutrisi dari susu pada anak-anak perlu dijaga. 

Di Indonesia, kita sering mendengar tentang kasus kematian anak-anak akibat busung lapar karena kekurangan gizi. Faktor perekonomian yang menyebabkan mereka harus menderita kekurangan gizi. Hal tersebut diperburuk dengan kondisi dimana anak-anak kesulitan mendapatkan nutrisi dari susu yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi.

Baca juga : Tips Mendidik Anak Agar Rajin Membaca

Kekurangan nutrisi dari susu akan mengakibatkan resiko terjadinya riketsia. Riketsia merupakan penyakit yang dapat menyebabkan tulang menjadi lunak sehingga anak mengalami kesulitan untuk tumbuh tinggi, kesulitan untuk menekuk kaki, serta mengalami kelemahan pada bagian otot. Akibatnya, pertumbuhan anak menjadi terhambat. Berikut panduan yang direkomendasikan untuk menjaga asupan nutrisi dari susu:

Menjaga Asupan Nutrisi dari Susu pada Anak

Panduan Sehat untuk Menjaga Asupan Nutrisi dari Susu Anak



1. Anak usia 2-3 tahun disarankan minum 2 gelas susu (472 ml) dalam sehari
2. Anak usia 4-8 tahun disarankan minum 2,5 gelas susu (591 ml) dalam sehari
3. Anak usia 9 tahun ke atas dianjurkan minum 3 gelas susu (710 ml) dalam sehari

Seperti yang telah dijabarkan pada paragraf sebelumnya bahwa susu memiliki kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang sehingga mendukung pertumbuhan anak. Gizi yang terkandung di dalam susu antara lain adalah kalsium dan vitamin D. 

a. Kalsium
Kalsium merupakan zat penting yang berfungsi untuk menjaga kekuatan tulang dan mengontrol otot serta saraf di dalam tubuh. Anak yang kekurangan kalsium memiliki ciri-ciri, yaitu badan terasa lemas, kaku otot, nafsu makan menurun, serta mengalami gangguan irama jantung. Untuk mencegah terjadinya gejala kekurangan kalsium, anak-anak dianjurkan untuk menjaga asupan kalsium harian. Asupan kalsium per hari untuk anak usia 1-3 tahun adalah 700 mg, usia 4-8 tahun sebanyak 1000 mg, sedangkan usia 9-18 tahun sebesar 1300 mg.

Lihat : Cara Mendidik Anak Agar Berperilaku Baik

b. Vitamin D
Selain berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang, vitamin D berguna untuk pertumbuhan sel, saraf, dan sistem imun di dalam tubuh. Anak yang kekurangan vitamin D akan mengalami gejala berupa timbul kejang dan gangguan jantung kardiomiopati, badan lemas, nyeri otot, nyeri tulang, serta resiko asma, patah tulang dan pembentukan gigi meningkat. Asupan vitamin D yang dianjurkan untuk anak usia di bawah 1 tahun adalah 400 IU (10 mcg), sedangkan anak berusia di atas 1 tahun membutuhkan sebanyak 600 IU (15 mcg).

Beberapa panduan untuk menjaga asupan nutrisi anak di atas, diharapkan mampu mengatasi masalah gizi pada anak. Selain itu, kita perlu menjaga dan mengontrol konsumsi susu secara teratur sehingga dapat memberikan asupan nutrisi yang cukup pada anak. Sehingga, anak-anak mengalami masa pertumbuhan yang baik dan terhindar dari penyakit busung lapar.